Sedangkan tiga pesilat Jateng lain yang juga berlaga di semifinal terhenti hanya mampu meraih perunggu setelah kalah di semifinal. Dua dari tiga pesilat Jateng yang tersisih di semifinal sangat berbau kontroversi, sebab di dalam laga tersebut keduanya mampu mengumpulkan lebih banyak poin.
Pesilat pertama yang sukses melangkah ke final adalah Diyan Kristianto. Dipartai final yang akan dimainkan, Rabu (16/7/2008. Pesilat asal Kebumen itu akan ditantang Martono Kusuma dari Sumsel.
Pesilat Jateng lain yang berhasil menerobos final yakni Anissa Pangestika dari kelas C wanita. Dipartai final, Anissa akan berhadapan dengan Hariyani Yahya dari Sulsel.
Sukses Diyan dan Anissa ini tak diikuti tiga rekannya Jayanti (kelas A wanita) yang kemarin harus mengakui keunggulan Pengki Simbar dari Sulut.
Sementara Alip Almunanti (kelas B wanita) dikalahkan Tuti Trisnayanti dari Bali. Andalan Jateng di kelas D pria Sapto Purnomo juga kalah dari Andi Irsan (Sulsel). Kekalahan pesilat Jateng di semifinal, terutama Jayanti dan Sapto berbau kontroversial. Sapto dan Jayanti bahkan sudah merasa unggul dari lawannya ketika laga berakhir.
Tapi oleh juri Sapto dan Jayanti dinyatakan kalah angka 2-3 dari lawan-lawannya. Manajer Silat Jateng H Darmadi mengaku tak habis pikir dengan kekalahan tersebut. Tim silat Jateng resmi mengajukan protes bahkan mengadukan kejadian tersebut ke Dewan Hakim PB PON.
"Saya menduga di sini ada oknum yang bermain tidak fair. Kami resmi mengajukan protes dengan menyertakan hasil rekaman pertandingan. Kejadian ini sangat merusak mental atlet kita. Semua penonton di sini pasti bisa menilai, kalau Jayanti dan Sapto menang karena lebih banyak memasukkan pukulan bahkan bantingan," jelas Darmadi.
"Kalau keduanya masuk final, dua-duanya akan berhadapan dengan pesilat Kaltim. Mungkin, Kaltim tidak ingin berhadapan dengan Jateng di final karena takut kalah. Karena itu, mereka memainkan partai semifinal," kata Darmadi.
Tiga pesilat Jateng masih akan bertarung memperebutkan tiket ke partai puncak. Mereka adalah Rony Syaifullah (kelas G pria), Noviana (kelas E wanita) dan Rahmat Fitroh (kelas E pria).
(Agus Anggoro/Sindo/zwr)okezone
Pesilat pertama yang sukses melangkah ke final adalah Diyan Kristianto. Dipartai final yang akan dimainkan, Rabu (16/7/2008. Pesilat asal Kebumen itu akan ditantang Martono Kusuma dari Sumsel.
Pesilat Jateng lain yang berhasil menerobos final yakni Anissa Pangestika dari kelas C wanita. Dipartai final, Anissa akan berhadapan dengan Hariyani Yahya dari Sulsel.
Sukses Diyan dan Anissa ini tak diikuti tiga rekannya Jayanti (kelas A wanita) yang kemarin harus mengakui keunggulan Pengki Simbar dari Sulut.
Sementara Alip Almunanti (kelas B wanita) dikalahkan Tuti Trisnayanti dari Bali. Andalan Jateng di kelas D pria Sapto Purnomo juga kalah dari Andi Irsan (Sulsel). Kekalahan pesilat Jateng di semifinal, terutama Jayanti dan Sapto berbau kontroversial. Sapto dan Jayanti bahkan sudah merasa unggul dari lawannya ketika laga berakhir.
Tapi oleh juri Sapto dan Jayanti dinyatakan kalah angka 2-3 dari lawan-lawannya. Manajer Silat Jateng H Darmadi mengaku tak habis pikir dengan kekalahan tersebut. Tim silat Jateng resmi mengajukan protes bahkan mengadukan kejadian tersebut ke Dewan Hakim PB PON.
"Saya menduga di sini ada oknum yang bermain tidak fair. Kami resmi mengajukan protes dengan menyertakan hasil rekaman pertandingan. Kejadian ini sangat merusak mental atlet kita. Semua penonton di sini pasti bisa menilai, kalau Jayanti dan Sapto menang karena lebih banyak memasukkan pukulan bahkan bantingan," jelas Darmadi.
"Kalau keduanya masuk final, dua-duanya akan berhadapan dengan pesilat Kaltim. Mungkin, Kaltim tidak ingin berhadapan dengan Jateng di final karena takut kalah. Karena itu, mereka memainkan partai semifinal," kata Darmadi.
Tiga pesilat Jateng masih akan bertarung memperebutkan tiket ke partai puncak. Mereka adalah Rony Syaifullah (kelas G pria), Noviana (kelas E wanita) dan Rahmat Fitroh (kelas E pria).
(Agus Anggoro/Sindo/zwr)okezone
0 comments:
Post a Comment