Thursday, November 12, 2009

Undangan Kejuaraan Nasional di UNESA

Hanya sekadar info ringan saja, kalau PIMDA 55 Tapak Suci Kabupaten Karanganyar telah mendapatkan undangan kejuaraan nasional Tapak Suci di Universitas Negeri Surabaya ( UNESA ). Ada hal yang sedikit lucu, yaitu mengenai Alamat Tujuan dari Surat Undangan kejuaraan tersebut tertulis SMA Muhammadiyah Jaten, padahal alamat yang asli di SMA Muhammadiyah Karanganyarsengihnampakgigi lagian di jaten juga gak ada sekolahan SMA.. Nah melihat kejadian itu ada 2 hal yang menjadi perhatian saya yaitu :

1. Kasihan pak post yang bingung dan hampir putus asa dalam mencari SMA Muhammadiyah Jaten.
2. Surat yang seharusnya datang tepat waktu, jadi molor beberapa hari karena kesalahan Alamat

Tapi semua itu tidak menjadi masalah, toh akhirnya surat tersebut sampai pada alamat aslinya kok menari

Sehubungan dengan akan dilaksanakan Invitasi Nasional Tapak Suci Universitas Negeri Surabaya ( UNESA ) maka panitia dari Unit Kegiatan Mahasiswa Tapak Suci UNESA akan mengadakan Kejurnas yang akan di laksanakan pada

Hari Senin sampai dengan Ahad (14-20) Desember 2009 pukul 07 bertempat di Gedung Serbaguna UNESA atau lebih tepatnya di Kampus KETINTANG

Bagi para pesilat yang mau nonton kejurnas silahkan datang aja saat kejuraan tersebut dijamin heboh dan menarik.. karena dihadiri para pesilat terbaik dari masing-masing PIMDA Tapak Suci.

Saya tunggu kedatangannya lho.. love
Read More - Undangan Kejuaraan Nasional di UNESA

Saturday, August 8, 2009

Bergerak dan Berdakwah Bersama-sama

Tak terasa hari berganti hari pencak silat kabupaten karanganyar masih tetap seperti ini, khususnya cabang Tapak Suci Kabupaten Karanganyar. Perguruan pencak silat yang sudah diakui oleh penjuru dunia *persilatan* belum mampu membuktikan bahwa dia adalah yang terbaik. Lalu siapa yang harus bertanggung jawab ?? apakah kamu, dia, mereka atau saya ?? jawabannya adalah kami bukan saya, karena suatu perguruan adalah suatu perkumpulan yang perlu di gagas dan dijalankan dengan kebersamaan bukan individual. Banyak event sebenarnya yang bisa diadakan atau di ikuti oleh kami, akan tetapi setiap event haruslah dilewati tanpa partisipasi

Memang tidaklah pantas sebuah perguruan menyalahkan seseorang baik itu anggota maupun pengurus, semua harus bekerja sama dan di pikul bersamaan. Oleh karena itu melalui blog ini saya juga menginginkan dakwah dan perkenalan PIMDA 55 Kab. Karanganyar bisa tetap dilakukan tanpa unsur paksaan dan tuntutan. Mungkin di blog pimda 55 yang lain buatan kisanak gesang di pimda55.webs.com juga mempunyai misi dan visi yang sama dengan blog ini, saya sangat senang. Tetapi tidaklah harus menjadikan 1 blog yang aktif untuk bersama-sama mengenalkan kepada publik akan adanya Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Kabupaten Karanganyar.

Mari kita bergerak bersama-sama dengan pimda-pimda yang lain seperti silat sragen, silat boyolali, silat solo, silat klaten, silat sukoharjo, silat wonogiri dan perguruan silat yang lain.
Read More - Bergerak dan Berdakwah Bersama-sama

Friday, March 20, 2009

Silat dan Bisnis | Sebuah Pelajaran dari Sebuah Tulisan

Setiap cerita yang ditulis seseorang pastilah mempunyai pesan dan makna. Seorang penulis menginginkan tulisannya dapat memberi suatu manfaat bagi pembacanya. Kemarin ketika saya lagi asyik membaca pesan di layanan Social Networking (facebook) ada pesan sebuah tulisan yang menurut saya baik untuk dijadikan pelajaran bagi para Pesilat yang berkecimpung di dunia Bisnis. Dan tidak ada salahnya seorang pesilat juga seorang bisniman ( entrepreneur ), karena dengan jiwa entrepreneur seorang pesilat mampu menjadikan Pencak silat lebih maju.


Nah alangkah lebih baiknya seandainya anda juga dapat mengambil pelajaran dari tulisan seorang Netmarkiting yang terkenal.

ebagai seorang entrepeneur (atau pun netpreneur), membuat sebuah terobosan penting adanya. Ide yang kreatif dan inovatif merupakan salah satu kunci keberhasilan mereka. Selisih satu hari saja kadang bisa membawa banyak perbedaan. Namun bukan berarti menjadi yang pertama adalah sebuah jaminan sukses.

Tahukah Anda siapa penemu bola lampu? Saya yakin hampir semuanya akan menjawab Thomas Alva Edison, karena memang nama itu yang diajarkan oleh guru kita pada saat kita duduk di bangku sekolah. Ya kan? Tapi sebenarnya, Edison bukan lah orang yang pertama kali menemukan bola lampu pijar. Nah loh.

Adalah orang bernama Joseph Swan yang berasal dari dataran Newcastle, Inggris. Beberapa bulan sebelum Edison kegirangan karena penemuannya sukses, Swan bahkan sudah mendemokan sistem bola lampu pijar ciptaannya kepada pemerintah Inggris. Sayangnya, justru itulah letak kesalahannya.

Swan terlalu berambisi untuk menggantikan semua sistem bola lampu gas yang digunakan di jalan-jalan Inggris saat itu. Karena teknologi yang belum memadai, akhirnya usaha tersebut gagal dan produknya dianggap kurang mumpuni.

Berbeda dengan Swan, Edison menerapkan pepatah 'sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit', hehehe. Alih-alih pamer ke pemerintah US, ia sowan ke rumah J.P Morgan, milyuner tersohor yang duitnya segudang, dan mendemonstrasikan bola lampu pijar ciptaannya. Morgan terpesona dan ia pun memberikan dana pengembangan yang cukup lumayan kepada Edison.

Jadi begitulah, satu demi satu Edison mengubah sistem bola lampu yang ada saat itu dengan sistem pijar. Dan seperti sudah kita ketahui sekarang, ia pun terkenal dan dianggap sebagai penemu bola lampu pijar, meninggalkan Swan yang gigit jari di seberang lautan. Kasian yah?

Lain Thomas Alva Edison, lain juga Cipto.

Pada bulan Agustus 2008 lalu, kebetulan kampung tempat tinggal Cipto mengadakan berbagai acara untuk menyambut tujuhbelasan. Salah satunya adalah lomba balap kelereng maraton, 10km melintasi 5 kampung. Tahu lomba balap kelereng kan? Itu loh, lomba lari yang mana pesertanya harus membawa kelereng di atas sebuah sendok (ujung sendok digigit dengan gigi peserta).

Nah, Cipto yang setiap minggu selalu rajin berolahraga lari pagi keliling kampung pun tertarik untuk mengikuti lomba balap kelereng ini. Hadiahnya pas banget dengan yang lagi ia cari, LCD TV 42 inci. Full HD pula. Busyet, kaya banget ya kampungnya, hehehe.

Singkat cerita, pada hari H, Cipto menggunakan kostum olahraga favoritnya. Pagi harinya ia juga tidak lupa minum vitamin dan 4 kuning telur. Sekedar untuk menambah stamina agar tidak kecapekan di tengah jalan. Berhubung oleh panitia masing-masing peserta diminta membawa sendiri sendok dan kelerengnya, Cipto pun tidak lupa mengantongi sendok kesayangannya dan kelereng berwarna silver yang ia beli di depan SD Inpres sehari sebelumnya.

Tepat pukul 7, panitia meminta seluruh peserta untuk bersiap di garis Start. Cipto bergegas menuju ke tempat yang diminta. Sendok yang ia bawa juga langsung ia gigit di mulut. "Biar begitu mulai bisa langsung lari," pikirnya.

Semenit kemudian, panitia melambaikan bendera menandakan acara lomba balap kelereng maraton dimulai. Tanpa pikir panjang, Cipto segera melangkahkan kakinya. Cepat dan mengikuti irama 2 ketukan, hehehe. Yang mengherankan, ternyata begitu ia melangkah, penonton lomba langsung bersorak dan mengelu-elukan nama Cipto. Terkaget-kaget Cipto mencoba melirik ke kiri dan kanan. Dan memang benar, silih berganti mereka memanggil-manggil nama Cipto, bahkan terkadang melambaikan tangan ke arahnya.

"Wah, ini pasti karena mereka yakin aku bakal jadi pemenang di lomba ini", pikir Cipto ge-er.

Begitulah. Dengan penuh semangat, Cipto pun melalui kilometer demi kilometer lintasan lomba. Hingga akhirnya, BRETTT, ia pun berhasil menjadi yang pertama melewati pita yang terpasang di garis finish.

"Berhasil, berhasil, horeee!", teriak Cipto menirukan gaya Dora, di tengah suara penonton yang sejak ia mendekati garis finish memang semakin nyaring menyerukan namanya.

Tak lama, seorang panitia mendekati Cipto dan mengulurkan tangannya.

"Selamat mas Cipto, Anda berhasil menjadi nomer 1 yang masuk ke garis finish, jauh di depan peserta-peserta yang lain".

Hidung Cipto kembang kempis, membayangkan LCD TV yang akan ia bawa pulang.

"Namun maaf," si panitia melanjutkan, "Mas Cipto terpaksa kami diskualifikasi karena dari awal lomba di sendoknya tidak ada kelereng..."

Walah, ternyata gara-gara terlalu bersemangat, Cipto lupa meletakkan kelerengnya di sendok, hahaha.

Oke, oke, cerita yang kedua memang fiktif (kesamaan nama dan peristiwa adalah kebetulan belaka), namun ada hikmah yang bisa kita petik dari kedua cerita di atas.

Di cerita pertama, kita belajar bahwa menjadi yang pertama saja tidak cukup, harus ada follow-up yang strategis.Jika bicara masalah jualan, tentu yang dimaksud dengan follow-up di sini adalah dari sisi pemasarannya. Marketingnya. Jika jeli, banyak tho produk-produk inovatif di pasaran. Namun dari keseluruhan, hanya ada beberapa persen saja yang bertahan.

BCA bukan yang pertama menggunakan mesin ATM, namun sekarang, untuk masalah ATM mereka nomer satu di Indonesia.

Selain marketing, support juga perlu. Jangan setelah dagangan laku kemudian tinggal gelanggang colong playu. Kayak penjual DVD bajakan tuh, bilangnya udah ORI, ternyata masih kualitas bioskop. Minta dituker kasih 1001 alasan. Payah. *curhat*
Berikutnya, di cerita kedua, kita belajar bahwa untuk menjadi yang pertama, kita harus memiliki persiapan yang matang. Agar gelar 'yang pertama' yang nanti kita dapatkan tidak numpang lewat, namun akan terus bersemayam hingga akhir hayat *dramatis banget, heheh*

Sebagai contoh, di suatu daerah kebetulan belum ada yang menjual bakso. Ada penjual nasi bungkus (my favourite), nasi padang, nasi goreng, dan sebagainya, namun tidak ada satu pun yang menjual bakso. Apa berarti daerah ini berprospek untuk dijadikan wilayah berjualan bakso?

Ya Anda bisa saja menjadi yang pertama berjualan bakso di situ. Namun bukan tidak mungkin penduduk daerah tersebut memang tidak ada yang suka makan bakso...

Paham kan?

Jadi yang pertama juga bisa bikin orang sebel loh. Yang sering saya alami, pada saat lampu merah, pengendara-pengendara sepeda motor langsung ngusrug ke barisan depan, menutupi kendaraan roda empat yang lain. Pas giliran lampu berubah menjadi hijau, eh mereka malah gak sadar, dan cuman bengong di atas motornya. Kalo sudah demikian, buat apa mereka ada di depan?

Maaf, curhat lagi :)

Ngomong-ngomong soal 'pertama', alkisah, Komeng diterima bekerja di sebuah perusahaan elite sebagai manajer keuangan. Berhubung urusan dengan duit, pimpinan perusahaan memberitahukan dia nomor kode kombinasi brankas milik perusahaan. Sejak saat itu, setiap kali ada bagian yang membutuhkan dana perusahaan, maka Komeng yang akan mengambilkannya dari brankas.

Seminggu berlalu, sang pimpinan baru menyadari kebiasaan si Komeng. Setiap kali akan mengambil uang di brankas, ia selalu menunduk ke bawah dan mulutnya tampak berkomat-kamit. Ia pun kemudian memanggil Komeng ke ruangannya.

"Meng, saya baru tahu kalau ternyata kamu orang yang religius. Saya lihat setiap kali kamu mau mengambil uang dari brankas, kamu selalu berdoa terlebih dahulu. Pasti kamu mendoakan agar uang tersebut digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan perusahaan, kan?"

"Bukan pak," jawab Komeng, "Saya baru pertama kali ini diserahin brankas. Dan berhubung saya orangnya pelupa, jadi kode kombinasi brankasnya saya tulis di lantai depan brankas".

Terima Kasih
Read More - Silat dan Bisnis | Sebuah Pelajaran dari Sebuah Tulisan

Monday, March 16, 2009

Laporan Seleksi POPDA Pencak Silat 2009 | Kec. Gondangrejo

POPDA 2009 sudah dekat, seleksi demi seleksi dilakukan oleh semua cabang olahraga terutama cabang Pencak Silat. Di Kabupaten Karanganyar untuk cabanga Pencak Silat adalah salah satu cabang andalan. Karena dengan Pencak Silat nama Kabupaten Karanganyar sedikit demi sedikit terangkat. Oleh karena itu tadi (16/3) cabang Pencak Silat melakukan seleksi tingkat kecamatan, yang akan saya laporkan disini di tingkat kecamatan dulu ya :) terutama di kecamatan Gondangrejo, soalnya di masing-masing kecamatan belum ngadain


Bertempat di SMPN 1 Gondangrejo semua cabang olah raga untuk seleksi tingkat SMP di pertandingkan. Tapi kita lebih fokus ke Pencak Silat Aja ya.. soalnya cabang yang lain saya gak liat jadi..gak bisa komentar :D . Oke skip... Ada yang unik untuk seleksi kali ini, di seleksi POPDA 2009 ini di Kecamatan Gondangrejo cabang Pencak Silat mengalami keterlantaran.. mau tahu kronologisnya...

Awalnya begini bermula dari pemberitahuan dari tingkat Kabupaten dulu, surat yang didapat di masing-masing cabang perguruan sudang mengalami keterlambatan. Bayangkan mau mengadakan seleksi baru Ngomong hari Kamis, padahal seleksinya hari Senin.. dengan berat hati akhirnya masing-masing cabang bisa menerima walaupun tanpa persiapan yang matang. Itupun di undangan kita di undang datang pukul 08.00 sudah dimulai.

Dengan mantap akhirnya kita datang tepat waktu sampai di SMPN 1 Gondangrejo. Dan betapa kagetnya sampai di tempat tidak ada yang menyambut kami.. rasa penasaran muncul, apa benar disini ya ?? kok gak ada orangnya.. !! dengan rasa percaya diri dan yakin kami pun menuggu dan ternyata benar disini tempatnya untuk seleksi POPDA 2009 Pencak Silat.

Sekitar 1.5 Jam kami pun menunggu, rasa malas akhirnya manuntun kami untuk menanyakan kejelasan acara ini. Dan betapa kagetnya ternyata guru dan karyawan di tempat itu tidak mengetahui acara Seleksi POPDA 2009 Cabang Pencak Silat...!!! itu pun masih ditambah dengan adanya berita mengenai perubahan peraturan dari IPSI Jawa Tengah.

Peraturan dulu menyebutkan untuk kelas A yang dipertandingkan tingkat SMP antara 39-42 Kg, tetapi ternyata sekarang dirubah menjadi 28-30 Kg. Dan saat itu suasana bertambah tidak jelas dan serba runyam. Masing-masing sekolahan membawa atlet dengan peraturan lama, padahal peraturan lama sudah tidak dipakai. Akhirnya dengan kesepakatan seleksi POPDA 2009 Cabang Pencak Silat terpaksa di tunda.

Nantikan Laporan Selanjutnya... :)
Read More - Laporan Seleksi POPDA Pencak Silat 2009 | Kec. Gondangrejo

Saturday, March 14, 2009

Idiologi Islam

Setiap orang pasti ingin hidup sejahtera, bahagia dan mulia. Begitu juga dengan Anda dan Saya, tetapi semua itu hanya sebuah keinginan suatu masyarakat yang hidup dibawah idiologi yang buruk. Lalu idiologi apa yang bagus ? yakni idiologi islam, idiologi yang akan menyelamatkan kita dari ketertindasan, kehinaan, kedurhakaan, dan kekejian. Dari segala aspek kehidupan sekarang ini mengalami ketertindasan dan kehinaan, tapi kita semua yakin hanya dengan islam lah kita akan menjadi masyarakat yang madani, suatu masyarakat yang di muliakan oleh Alloh

Sebenarnya Apakah idiologi itu..?? Berbicara tentang idiologi sebenarnya berbicara mengenai sistem, lalu sistem yang bagaimana yang dimaksud ? yaitu sistem pemerintahan atau sistem yang dianut oleh suatu negera untuk membentuk kepribadian masyarakatnya. Nah itulah idiologi (menurut saya). Jadi kalau suatu negara yang menganut idiologi selain idiologi islam bisa jadi mungkin negara itu akan mengalami ketidak pastian dalam mengatur masyarakatnya.

Bahkan sangat mungkin terjadi, coba kita berfikir sejenak. Apakah mungkin bila seorang Bos Perusahaan akan mengurusi dan menjamin seorang karyawan yang tidak mau menggunakan Aturan dari Perusahaan tersebut. Samahalnya dengan Alloh, apakah Alloh akan menjamin suatu Negara padahal negara tersebut tidak menggunakan Aturan yang di buat oleh Tuhannya.

Marilah berfikir mulai dari sekarang...
Read More - Idiologi Islam

Wednesday, March 11, 2009

Pencak Silat Antara Seni, Prestasi dan Materi

Belajar silat tentunya belajar menjadi orang yang kuat, kuat ilmu, kuat fisik, kuat iman, dan kuat jiwa. Belajar silat bukan hanya belajar berkelahi tetapi bagaimana menyelesaikan tanpa berkelahi.

Ungkapan seperti ini yang sering saya dengar ketika masih kecil dalam belajar Pencak Silat terutama belajar tapak suci. Coba kita renungkan kembali arti belajar bela diri yang sekarang sudah hampir hilang pengertian bela diri Pencak Silat, karena bertambah majunya budaya atau malah kemlorotan budaya. Sebenarnya dahulu orang belajar silat hanya untuk menjaga diri dan sebagia seni. Maka tidak heran ketika orang Amerika datang ke pulau jawa dan melihat kesenian pencak silat yang disaksikan bukanlah suatu bela diri seperti bela diri dari negara-negara lain, melainkan suatu tarian mematikan bagi siapa saja yang melawan.

Tetapi arti dari suatu seni bela diri pencak silat sudah hampir hilang. Seni bela diri sekarang lebih ditujukan kepada prestasi dan materi, bukan lagi seni. Sekarang Pencak Silat digunakan untuk mencari materi dalam hal perlombaan, dari tingkat daerah bahkan sudah tingkat Internasional. Tetapi yang saya kawatirkan adalah ketika orang belajar Pencak Silat terutama Tapak Suci karena gara-gara materi dan prestasi.

Akankah masa indah ketika belajar seni bela diri tapak suci yang penuh dengan kaidah, pelajaran dan petuah akan hilang begitu saja karena sebuah materi dan prestasi.....
Read More - Pencak Silat Antara Seni, Prestasi dan Materi

Sunday, July 20, 2008

Boyolali Unggul di Karanganyar

Karanganyar, 20 Juli 2008 Pertandingan Persahabatan Tapak Suci Putera Muhammadiyah antar PIMDA (Pimpinan Daerah) Karanganyar, Sragen, Sukoharjo serta Boyolali dapat dijalani dengan sukses. Pertandingan yang diikuti sebanyak 26 Pesilat putera-puteri kategori Tanding dari 4 Kabupaten se-Karisidenan Surakarta ini, sebagai ajang tolak ukur kekuatan Pesilat Tapak Suci di masing-masing Kabupaten, dan juga sebagai persiapan untuk event Pencak Silat yang akan datang.
Dalam pertandingan ini Kabupaten Boyolali yang turun dengan Atlet Andalannya yang rata-rata pesilat PPLP Solo mampu menjadi Juara Umum, yang mana mereka mengirim 4 Pesilat Putera dan 3 Pesilat Puteri. Dari kesemua Pesilat yang turun di kelas A,B,C,D, dan E. Pesilat Putera asal Kab. Boyolali hanya tersingkir di kelas D yang behadapan dengan pesilat dari Kab. Karanganyar. Lain halnya dengan Pesilat Puteri Kab. Boyolali yang mampu memenangakan semua pertandingan dikelas A, B, dan C. bahkan dari ketiga Kelas yang dipertandingkan, pesilat puteri asal boyolali mampu memenangkan dengan WMP antara lain di kelas A yang berhadapan dengan Kab. Sragen dan di kelas C yang berhadapan dengan Kab. Karanganyar.
Mengingat Kabupaten Karanganyar sebagai tuan rumah dalam pertandingan ini, mereka mentargetkan Pesilat-pesilatnya mampu menampilkan permainan yang bagus dan bahkan berharap dapat memperoleh kemenangan yang sempurna. Akan tetapi kesemua pesilat yang di turunkan hanya 2 (dua) pesilat yang mampu memenangkan pertandingan ketika itu, yaitu Gesang Tri Wigati yang berhadapan dengan pesilat asal Kab. Boyolali yang turun di kelas E putera, dan Bagus yang berhadapan dengan pesilat asal Kab. Sragen.
Salah satu pesilat andalan Kab. Karanganyar yaitu Giyatno yang kemarin telah berhasil lolos seleksi Pra-Porda tingkat Kabupaten tidak mampu memberikan permainan yang bagus bahkan terkesan monoton dari babak pertama dan kedua. Giyatno yang turun di kelas A putera berhadapan dengan pesilat asal Sukoharjo kalah dengan nilai tipis. Pesilat asal Kab. Sukoharjo tersebut walaupun dari segi pengalaman bertanding jauh dibanding dengan pesilat karanganyar mampu mematahkan serangan dan mampu memberikan perlawanan dengan tendangan-tendangan yang terarah, lain halnya dengan Giyatno pesilat asal Kab. Karanganyar ini hanya mampu menutup setiap serangan dan terkesan bertahan.
Meskipun hasil yang didapat Kab. Karanganyar dalam pertandingan persahabatan ini jauh dari memuaskan, tetapi mereka tetap optimis pesilat-pesilat mereka yang lolos ke seleksi pra-Popda tingkat Karisidenan besok akan mampu mengambil pelajaran dari pertandingan persahabatan ini. Dan akan mampu menampilkan permainan yang bagus, tentunya di imbangi dengan latihan yang baik.
Read More - Boyolali Unggul di Karanganyar